Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai

SIAP BERGABUNG DENGAN KAMI...???

Tentang

Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilunnajat terletak di Dusun Sukamaju, Desa Cileungsir, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jarak dari kota Ciamis ke lokasi pesantren sejauh 34 kilometer.

Ponpes ini didirikan pada 1965 oleh K.H. Hasan Ma’ruf dan tercatat sebagai lembaga pendidikan yang syah pada 1993. Kini, di bawah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ponpes Sabilunnajat, di pesantren ini juga terdapat SMK Ma’arif Sabilunnajat dan MTs Sabilunnajat. Diketahui, Kyai Hasan sendiri lahir di Sukamaju, Cileungsir pada 1935 dan meninggal pada 2017.

Selepas Kyai Hasan wafat, pengelolaan Ponpes Sabilunnajat selanjutnya dilakukan oleh putra dan putrinya yaitu K.H. Aos Firdaus yang menikah dengan Hj. Enin, Hj. Ade Muflihah menikah dengan K.H. Abdussomad, dan K.H. Fifin Syarif Arifin menikah dengan Hj. Yayah Rodiyah.

Berbicara sejarah Ponpes Sabilunnajat, sebelum tahun 1965, sebenarnya kegiatan pesantren sudah berjalan. Namun, waktu itu belum terbentuk lembaga pendidikan secara resmi. Santri-santrinya berasal dari luar daerah dan ada juga yang masih satu daerah.

Catatan lainnya, sebelum bernama Sabilunnajat, ponpes ini terkenal dengan nama Pesantren Cinangsi. Nama Sabilunnajat diciptakan oleh Kyai Hasan yang berarti “Jalan keselamatan”. Nama itu mengandung harapan, semuanya selalu ada dalam jalan yang baik sesuai dengan aturan agama Islam, selamat di dunia dan di akhirat, demi mendapatkan ridha Allah SWT.

Awalnya, Ponpes Sabilunnajat, berlokasi di Cikawung, Dusun Sukamaju. Lalu, mengalami tiga kali perpindahan tempat namun masih satu daerah. Pertama di daerah Sawah Luhur sebelah barat lokasi pesantren sekarang. Kemudian pindah ke daerah Cinangsi sebelah timur lokasi pesantren kini. Dan, akhirnya pindah ke lokasi saat ini.

Lokasi yang digunakan oleh Kyai Hasan untuk membangun ponpes adalah pesawahan dan perkebunan yang rindang. Lokasi ini tepat di tengah-tengah perbukitan, jauh dari keramaian kota. Sekitar 2 hektare tanah yang digunakan untuk membangun ponpes adalah tanah warisan dari orang tua Kyai Hasan, Kyai Sanrovi – Hj. Siti Aisyah, dan sebagian ada tanah wakaf dari masyarakat serta saudara-saudaranya (K.H. Ahmadi, K.H. Sulaiman, Hj. Momoh, Hj. Mamah, dan Ita).

Pendirian pesantren ini dipicu keprihatinan Kyai Hasan terhadap masyarakat yang sangat kurang dari pendidikan, khususnya dalam pengetahuan keagamaan. Sebelum ponpes berdiri, kendati menganut agama Islam, masyarakat sangat jauh dari pengetahuan keagamaan. Masyarakat sering mengadakan Hajat Bumi, Sesajen, dan Mupunjung dengan cara mengubur kepala kambing dengan maksud persembahan kepada roh leluhur.

Kyai Hasan mendirikan ponpes dengan tujuan ingin mengubah pola pikir masyarakat yang jauh dari pengetahuan tentang agama Islam.

Alasan penting lain yang mendorong Kyai Hasan mendirikan ponpes yaitu amanah dari orangtuanya, Kyai Sanrovi. Karena melihat kondisi masyarakat waktu itu masih jauh dari pengetahuan agama, Kyai Sanrovi berpesan agar Kyai Hasan mendirikan pesantren di daerah Sukamaju.

Selain itu, orang tua Kyai Sanrovi, K.H. Syafei, juga pernah berpesan agar syiar Islam di kawasan Desa Cileungsir dan sekitarnya yang sebelumnya telah dirintis oleh Kyai Syafei, dilanjutkan oleh anak cucunya.

%d blogger menyukai ini:
search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close